Rumah Tinggal Monochrome & Rumah Burung Walet.

Project : Desain Rumah Tinggal & Rumah Burung Walet
Prinsipal Arsitek : Febrianto Wicaksono, S.Ars
Klien : Bapak Abu Umar
Lokasi : Pasuruan, Jawa Timur
Luas Tanah : 252 m2
Luas Bangunan : 187 m2
Tahun Perencanaan : 2022
Tahun Pembangunan : 2022
Status : On Progress

1. Gambar Fasade

Perencanaan Rumah tinggal ini berlokasi di daerah desa Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Perancangan desain bangunan hunian kami ini cukup unik. Karena permintaan khusus klien yang meminta kepada kami untuk dibuatkan Rumah Burung Walet dan ruang khusus sebagai tempat rongsok orang tua klien kami. Sebelum mengulas itu lebih lanjut, ijinkan kami mulai bercerita dari konsep rumah ini.

Konsep rumah ini lebih mengutamakan kepada fungsi, tapi tidak meninggalkan estetika bangunan. Tampil dengan bentukan geometris yang tercipta dari tatanan ruang-ruang moduler. Dimensi antara satu ruang dengan ruang lainnya ditata secara  moduler memberikan kemudahan dalam hal konstruksi pelaksanaan di lapangan. Klien menginginkan fasade rumah tinggalnya didesain minimalis dan tertutup, hal ini disampaikan kepada kami setelah klien jalan-jalan disekitar rumah tinggal sebelumnya dengan menunjukkan foto referensi rumah tinggal yang telah beliau potret. Menurutnya cocok diterapkan untuk rumah tinggalnya yang baru.

Ada hal menarik dalam proses pembuatan denah yaitu tak diduga klien kami bisa mengusulkan denah menggunakan Software Microsoft Excel. Nah dari denah usulan dari klien itu kami memberikan masukan dan saling bertukar pikiran dengan klien hingga akhirnya disetujui berlanjut kepada proses perancangan fasade bangunan.

2. Area Carport

Seperti yang kami sampaikan di awal, bentuk fasade bangunan tampil geomtris, minimalis, dan monochrome. Material finishing dinding di dominasi warna natural terutama putih dan acian expose. Acian expose bergaris tali air vertikal dengan jarak 75cm mendominasi tampak depan. Dinding cat putih pada fasad depan diaplikasikan dari lantai hingga ambang atas kusen, sedangkan sisanya acian expose. Material besi pintu pagar dan kanopi area carport memecah kesan monoton pada fasade bangunan ini. Hadirnya tanaman hijau dan pohon menambah kesan adem. Disudut carport terdapat toilet untuk tamu, penempatan toilet tamu berada di luar ini adalah dalam rangka meminimalisir pandangan tamu atau orang asing ke dalam rumah. Sehingga ketika ada acara tertentu semisal pengajian, tamu yang perlu ke toilet tidak perlu masuk ke dalam rumah. Penempatan pintu masuk yang dapat diakses langsung dari carport memberi kesan welcome kepada tamu, meski jika dilihat secara simetris dari depan tampak eksklusif.


3. Taman Depan & Selasar

Pagar setinggi kusen rumah 2.40 m menjadi hijab area taman depan untuk melindungi privasi penghuni ketika sedang bersantai menikmati taman yang rimbun sebagai terapi pikiran atau membaca buku di selasar yang dinaungi plat beton. Biasanya pagar tinggi dicitrakan negatif, orang bilang "tetangga yang eksklusif", anti sosial. Dalam konsep bangunan ini, eksklusif disini bermakna positif, yang dimaksud dengan ekslusif adalah aurot penghuni rumah yang wajib dijaga. Karena klien kami ini keluarga muslim yang berusaha menjalankan syariat islam. Adanya barier roster dari arah carport berfungsi menghalangi pandangan dari arah luar ke dalam. Sehingga ketika istri dan anak perempuan klien kami sedang tidak mengenakan hijab merasa aman.

4. Ruang Tamu

Ruang tamu tampil minimalis dengan kehadiran kursi dan meja tamu  tanpa pernak pernik lainnya membuat area tamu terasa sangat lapang. Ukuruan ruang tamu yang cukup besar adalah permintaan dari klien kami sebagai antisipasi ketika ada acara tertentu dapat menampung banyak tamu yang dapat bersambung hingga ke carport sehingga ruang tamu dan carport ini memiliki fungsi ganda sebagai ruang komunal.

5. Ruang Transisi

Ruang transisi berfungsi sebagai pembatas antara ruang publik dan privasi. Pintu kamar anak diakses dari ruang transisi ini. Selain itu ruang transisi ini menjadi jalan sirkulasi udara silang dari bukaan taman depan dengan bukaan innercourt.

6. Ruang Transisi

Kombinasi dinding ruang dalam di hampir seluruh ruang berwarna dominan putih dan berlantai motif acian expose memberi kesan terang, clean dan adem. Ruang utama dari rumah ini adalah ruang keluarga dan ruang makan yang bersambung tanpa sekat. Sehingga ruang ini menjadi pusat bercengkerama antara anggota keluarga sendiri maupun keluarga besar ketika sedang berkunjung. 

7. Decking Inner Court

Dari awal menghubungi kami klien menginginkan adanya inner court sebagi area pandang yang dapat dinikmati dari dalam rumah. Hadirnya inner court menjadi sumber cahaya dan penghawaan alami rumah ini. Terdapat lantai decking yang menjadi penghubung antara ruang keluarga, inner court dan dapur. Selain itu juga berfungsi sebagai tempat duduk lesehan untuk menikmati hembusan angin dan pemandangan taman dengan membuka pintu lipat.

8. Interior Dapur

Dapur yang luas dan berhubungan langsung dengan inner court memberikan pengalaman ruang untuk memasak menjadi menyenangkan. Meja dapur didesain secara sederhana tapi fungsional. Dibuat dari meja beton finishing coating dilengkapi dengan kabinet mebeler texture kayu menambah kesan adem dan rastik.

9. Interior Kamar Tidur Utama View 1

10. Interior Kamar Tidur Utama View 2

Kombinasi antara warna putih pada dinding dan plafond dengan material texture kayu memberi kesan adem dan hoomy. Ruang tidur utama ini dilengkapi kamar mandi dalam, wardrobe, meja rias, dan ruang kerja. Jendela tinggi seperti pintu berfungsi mengalirkan udara dan memasukan cahaya matahari, selain itu juga sebagai akses menuju inner court. 

11. Interior Kamar Mandi Utama


12. Interior Kamar Mandi Anak

Tidak berbeda dengan ruang lainnya kamar mandi utama juga didesain sederhana, menggunakan material keramik dinding putih polos dan lantai texture kasar yang mudah diperoleh di pasaran. Sebagian dinding berfinishing acian expose serta pemakaian mebeler texture kayu untuk memunculkan kesan natural dan fresh. Sedikit berbeda dengan kamar mandi anak yang dibuat tampil lebih sederhana. Pemakaian mebeler dihilangkan untuk menghemat biaya anggaran.

13. Kamar Anak A

14. Kamar Anak B

Kamar anak dibuat sangat simple hanya terdiri dari Meja belajar, tempat tidur, dan wardrobe saja hal ini untuk menghemat biaya dan perawatan. Terdapat bukaan antara dinding pembatas dengan bangunan utama pada ruang tidur anak, bukaan ruang dalam bahasa daerah jawa disebut lengkong. Lengkong ini menurut defisinya sebagai ruang penghubn sebagai sumber memasukkan cahaya matahari dan udara melalui pintu jendela geseutamar. Lantai lengkong diisi dengan krikil dan diberi pot tanaman menjadikan ruang anak terasa adem dan segar. Pasangan roster jalusi menjadi sekat sekaligus mengalirkan penghawaan antara masing-masing lengkong kamar anak.

15. Area jemur dari Tempat Cuci basah

16. Tempat cuci basah & tempat wudhu

Sebagaimana pada umumnya rumah tinggal. Kehadiran service area sangatlah penting untuk membersihkan pakaian maupun peralatan dapur setelah pakai. Area cuci basah ternaungi oleh atap kanopi gelombang rangka besi hollow yang menerus hingga memayungi pintu dapur dan bukaan dinding agar orang yang lewat tidak terkena hujan. Sedangkan area jemur untuk sementara dibuat terbuka sebagai daerah resapan air hujan.

17. Area gudang rongsok dan musholla

Sebagaimana yang sudah kami sampaikan di awal cerita rumah tinggal ini yang juga memiliki Rumah Burung Walet yang penempatannya diangkat ke lantai 2. Bagian bawahnya difungsikan sebagai musholla bersama dan gudang rongsok milik orang tua klien kami. Kami katakan musholla bersama karena musholla ini sengaja ditempatkan sebagai area publik yang bertujuan memudahkan keluarga klien kami sholat di musholla tanpa harus melalui rumah tinggal yang notabene area privasi. Akses menuju rumah burung walet dapat melalui tangga beton expose yang diberi pengaman railling plat besi strip. Semua dinding di area ini dengan area service dominan acian expose untuk menghemat biaya sekaligus ingin menampilkan kesan natural. Dikecualikan bagi ruang musholla, dindingnya bercat putih dengan lantai granite tile texture semen yang memberikan adem dan menenangkan. Agar ruang ini tidak gelap terdapat jendela dari inner court dan bukaan selebar dan setinggi lantai 2 rumah burung walet. 

18. Ruang Inap Rumah Burung Walet

Setelah melewati tangga beton langsung disambut oleh ruang inap burung walet. Di ruang inilah burung walet akan membuat sarang sebagai tempat tidur dan meninggalkan air liurnya yang kemudian dapat dipanen untuk dijual. Sarang burung walet menempel di plafond kayu yang disusun secara khusus. Terpadat pipa elbow yang terpasang dengan jarak tertentu yang berfungsi untuk mengalirkan sirkulasi udara.

19. Ruang Putar Rumah Burung Walet

Sebelum memasuki ruang inap burung walet yang dipanggil dengan alat pemanggil khusus akan memasuki bukaan dinding yang berada diatas menara, lalu burung walet itu akan memasuki ruang putar yang dilengkapi fasilitas kolam air. Fungsi dari kolam air adalah untuk melembabkan suhu ruangan rumah burung walet agar sesuai dengan habitat asli burung walet. Setelah melalui ruang putar burung walet akan mengarah ke ruang inap untuk bersarang.

20. Denah Lantai 1

21. Denah Lantai 2

22. Tampak Depan

23. Tampak Belakang



24. Tampak Samping Kiri

25. Tampak Samping Kanan
26. Potongan 1-1

27. Potongan C-C

28. Potongan B-B

29. Potongan A-A

30. Potongan 3-3

31. Potongan 2-2






Tidak ada komentar:

Posting Komentar